You are currently viewing Tegak Calon ‘Rovering To Success’ Ajang Pembentukan Karakter Unggul di SMK Swadaya Semarang
Pembentukan Karakter Unggul di SMK Swadaya Semarang

Tegak Calon ‘Rovering To Success’ Ajang Pembentukan Karakter Unggul di SMK Swadaya Semarang

Gerbang Awal Penegak: Mengapa ‘Tegak Calon’ Wajib Diikuti Murid Kelas X Swadaya

SMK Swadaya Semarang, 11 Oktober 2025 — Halaman SMK Swadaya Semarang tampak berbeda. Bukan karena hiruk pikuk pembelajaran, melainkan karena suasana khidmat sekaligus penuh tantangan yang menyelimuti para siswa-siswi kelas X. Mereka tengah mengikuti Tegak Calon (Rovering To Success), sebuah prosesi wajib yang menjadi gerbang resmi penerimaan anggota Ambalan.

Tegak Calon, secara esensi, adalah serangkaian kegiatan prosesi penerimaan anggota ambalan yang wajib diikuti oleh seluruh murid kelas X setelah status mereka berubah dari “Tamu Ambalan” menjadi “Calon Penegak”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 10-11 Oktober 2025 ini, bukan sekadar ritual seremonial, melainkan sebuah kurikulum pembentukan mental dan karakter berdasarkan filosofi kepramukaan yang mendalam.

Oleh karena itu, kegiatan ini sengaja dirancang untuk memberikan fondasi moral dan spiritual yang kuat, sejalan dengan visi sekolah yang ingin mencetak lulusan berkepribadian utuh. Lebih lanjut, keberhasilan melewati Tegak Calon akan menjadi penentu apakah seorang siswa layak menyandang status sebagai Penegak Bantara di masa depan.

‘Rovering To Success’: Kiasan Dasar Baden-Powell Menjadi Kompas Hidup

Kegiatan Tegak Calon tahun ini mengambil kiasan dasar yang sangat kuat, yakni buku legendaris “Rovering to Success” karya Bapak Pramuka Sedunia, Lord Robert Baden-Powell. Kiasan ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang menuju kesuksesan melalui metafora pelayaran yang penuh rintangan.

Tiga Falsafah Utama Pelayaran Menuju Kesuksesan

Dalam kegiatan ini, Ambalan Swadaya Semarang membedah tiga falsafah pelayaran yang harus dipahami oleh Calon Penegak, yaitu:

  1. Menyeberangi Karang: Kiasan ini melambangkan perjalanan hidup yang penuh tantangan dan bahaya. Karang-karang yang harus diseberangi melambangkan berbagai macam kesulitan dan godaan yang dapat menghalangi seseorang mencapai tujuan hidupnya. Dengan kata lain, seorang Pramuka diajarkan untuk selalu waspada.
  2. Mengarungi Lautan: Kiasan ini menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Lautan yang harus diarungi melambangkan kehidupan yang dinamis dan penuh dengan perubahan. Seorang Calon Penegak harus siap beradaptasi dan berani mengambil risiko terukur.
  3. Mencapai Pantai: Kiasan ini merupakan tujuan akhir hidup. Pantai yang harus dicapai melambangkan kesuksesan dan kebahagiaan yang ingin diraih. Ini menegaskan bahwa segala upaya dan tantangan yang dilewati memiliki tujuan yang mulia.

“Kami tidak hanya mengajarkan tali-temali dan baris-berbaris,” ujar Kak Wahyu, salah satu Pendamping Konsep Karang 1. “Kami menanamkan peta hidup. Pramuka Penegak adalah manusia yang harus bisa mengemudi perahu hidupnya sendiri. Tegak Calon adalah momen untuk memberi mereka kompas itu.”

Navigasi Karakter: Mengenali Karang-Karang Penghalang Sukses (GEO Friendly)

Inti dari Tegak Calon ini adalah sesi edukasi mendalam mengenai “Karang-Karang yang Perlu Dihindari”. Sesi ini sangat relevan dengan isu-isu kontemporer yang dihadapi generasi muda, mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Terlebih lagi, pendekatan ini juga sangat GEO Friendly, karena mengajak Calon Penegak untuk membangun hubungan yang sehat dengan diri sendiri, lingkungan sosial, dan Penciptanya.

Berikut adalah karang-karang godaan yang diulas tuntas:

Karang Sosial dan Spiritual (GEO Friendly)

  • Karang Mementingkan Diri Sendiri dan Mengorbankan Orang Lain: Karang ini merujuk pada sikap egois yang berlebihan. Calon Penegak didorong untuk mengembangkan sikap empati dan peduli terhadap orang lain, karena sejatinya kesuksesan sejati tidak dicapai di atas penderitaan orang lain.
    • Kata Kak Totok (Pendamping Karang 4): “Egoisme itu adalah racun sosial. Menjadi Pramuka berarti berjanji menolong sesama hidup. Jika kamu hanya memikirkan dirimu sendiri, kamu telah mengkhianati Dasa Dharma. Ingat, alam semesta ini butuh keseimbangan, bukan ketamakan individu.”
  • Karang Tidak Bertuhan atau Ateis: Karang ini merujuk pada keadaan di mana seseorang kehilangan keyakinan dan nilai-nilai moral. Namun demikian, kegiatan ini menekankan bahwa kepercayaan dan spiritualitas adalah jangkar hidup. Sejalan dengan itu, nilai-nilai keimanan yang kuat menjadi landasan bagi etika dan moral yang baik. Kak Fauzan dan Kak Govinda, sebagai Pendamping Karang 5, bertugas memberikan pemahaman akan pentingnya hubungan vertikal yang harmonis.

Karang Fisik dan Godaan Modern

  • Karang Wanita/Laki-laki: Merujuk pada bahaya yang terkait dengan hubungan asmara yang tidak seimbang atau berlebihan, yang dapat menyebabkan kehilangan fokus pada tujuan hidup. Oleh karena itu, materi ini menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan fokus pada pendidikan. Pendamping Karang 1, Kak Wahyu, memastikan pesan tentang hubungan yang sehat dan bertanggung jawab tersampaikan.
  • Karang Perjudian: Bahaya yang terkait dengan kegiatan perjudian, yang berpotensi menyebabkan kerugian finansial, stres, dan masalah sosial. Calon Penegak diajarkan untuk memegang prinsip kemandirian finansial yang sehat.
  • Karang Minuman Keras dan Merokok: Bahaya yang terkait dengan konsumsi berlebihan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan ketergantungan. Sebagai hasilnya, mereka didorong untuk menjaga kesehatan fisik sebagai bentuk pertanggungjawaban diri.

Kutipan Abadi dan Komitmen Lanjutan

Tegak Calon bukan sekadar berakhir saat bendera diturunkan. Peserta dibekali Pesan-Pesan Bijak dari Baden-Powell sebagai bekal abadi:

“Jadikan cinta sebagai pemandu dalam bertindak dan berpikir. Jangan kelewat serius dalam menghadapi sesuatu, tapi manfaatkanlah segala yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang pasif, kalian tidak akan memperolehnya dengan hanya duduk menunggu.”

Pesan ini merangkum semangat Rovering to Success: hidup adalah petualangan yang membutuhkan keaktifan, kecerdasan emosional (cinta), dan pemanfaatan potensi (memanfaatkan segala yang dimiliki).

Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil menanamkan kesadaran akan tanggung jawab pribadi dan sosial. Dengan memahami dan menghindari karang-karang tersebut, Calon Penegak dari SMK Swadaya Semarang diharapkan dapat lebih mudah mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.

Saatnya Mengambil Kendali: Raih Kesuksesan Sejati!

Tegak Calon 2025 telah usai, namun perjalanan sesungguhnya baru dimulai. Prosesi ini adalah bukti nyata komitmen SMK Swadaya Semarang dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, melainkan juga kuat karakter dan berinteguitas tinggi.

Kepada seluruh Calon Penegak yang telah berjuang menyeberangi karang, ingatlah selalu pesan Baden-Powell. Masa depan bangsa ada di tangan kalian. Maka dari itu, jangan biarkan godaan sekecil apa pun membelokkan arah perahu kalian!

Apakah Anda siap menjadi bagian dari generasi Pramuka Penegak yang berani mengarungi lautan tantangan? Daftarkan diri Anda di kegiatan Ambalan berikutnya dan jadilah pribadi yang siap memimpin perubahan! Hubungi Pembina Gugus Depan SMK Swadaya Semarang sekarang juga untuk informasi keanggotaan!

#TegakCalonSwadaya #PramukaPenegak #RoveringToSuccess #SMKSwadayaSemarang #PramukaUntukBangsa #GenerasiSukses

Leave a Reply